Raspberry Pi Pico Development Board Dual-core RP2040
2. Spesifikasi:
- Mikrokontroler: Raspberry Pi RP2040
- Arsitektur: Dual-core ARM Cortex-M0+ dengan clock hingga 133 MHz
- Memori: 264 KB SRAM
- Flash: 2 MB QSPI Flash untuk penyimpanan kode dan data
- Antarmuka I/O:
- 26 pin GPIO (General Purpose Input/Output)
- Antarmuka digital dan analog, termasuk I2C, SPI, UART, PWM, dan ADC (3 channel 12-bit ADC)
- Konektor USB: USB Type-C (tersolder)
- Tegangan Operasi: 1.8V – 5.5V (dapat di-power menggunakan USB atau sumber eksternal)
- Kompabilitas Software: Dapat diprogram menggunakan MicroPython, C/C++, dan Arduino IDE
- Fitur Tambahan: Timer hardware, support untuk PIO (Programmable I/O), yang memungkinkan pengguna mengimplementasikan protokol komunikasi atau sinyal khusus.
- Dimensi: 51mm x 21mm
3. Cara Penggunaan:
-
Persiapan:
- Instalasi Software: Pastikan sudah mengunduh dan menginstal Thonny IDE atau Visual Studio Code untuk pemrograman menggunakan MicroPython.
- Koneksi: Hubungkan Raspberry Pi Pico ke komputer menggunakan kabel USB Type-C.
-
Program dengan MicroPython:
- Setelah Raspberry Pi Pico terhubung, instal firmware MicroPython dengan mengikuti langkah-langkah di situs resmi Raspberry Pi.
- Setelah firmware terpasang, buka Thonny IDE, pilih Raspberry Pi Pico sebagai interpreter, dan mulai menulis kode Python.
-
Contoh Aplikasi:
- Menggunakan GPIO untuk menyalakan LED:
-
Aplikasi Lain:
- Mengukur tegangan dengan ADC (Analog-to-Digital Converter)
- Berkomunikasi dengan sensor melalui I2C atau SPI
- Mengendalikan motor menggunakan PWM
4. Program (for MicroPython):
Contoh sederhana untuk membaca nilai dari sensor suhu internal dan menampilkan hasilnya di Thonny:
Kode di atas membaca suhu internal Raspberry Pi Pico dan mengonversinya menjadi derajat Celcius.
5. Tips Keselamatan:
- Tegangan Operasional: Pastikan menggunakan sumber daya yang sesuai antara 1.8V dan 5.5V. Jangan menghubungkan pin GPIO langsung ke tegangan yang lebih tinggi dari 3.3V tanpa level shifter.
- Overheating: Jika memprogram atau menggunakan PIO intensif, pastikan Raspberry Pi Pico tidak overheat.
- Proteksi Pin GPIO: Selalu gunakan resistor atau proteksi rangkaian saat menghubungkan sensor, aktuator, atau perangkat lainnya ke pin GPIO untuk menghindari korsleting atau kerusakan komponen.
- Proteksi ESD: Gunakan gelang antistatis saat menangani board untuk mencegah kerusakan akibat pelepasan elektrostatik.
- Kabel USB Type-C: Gunakan kabel USB yang berkualitas baik untuk menjaga koneksi yang stabil.