1. ESP32-C3 Development Board:
- Mikrokontroler: ESP32-C3, merupakan varian ESP32 dengan arsitektur RISC-V (bukan Xtensa seperti ESP32 standar).
- Konektivitas: Wi-Fi dan Bluetooth LE (BLE) versi 5.0.
- GPIO: Jumlah pin GPIO sedikit lebih terbatas dibandingkan dengan ESP32 standar.
- Keunggulan: ESP32-C3 didesain sebagai alternatif yang lebih hemat daya dan lebih terjangkau dibandingkan ESP32, dengan dukungan penuh untuk IoT.
- Fitur Tambahan: Mendukung enkripsi dan keamanan yang lebih kuat, serta berbagai fitur penghematan daya.
2. ESP32 SuperMini Development Board:
- Mikrokontroler: ESP32 standar (Xtensa dual-core 32-bit LX6).
- Konektivitas: Wi-Fi 802.11 b/g/n dan Bluetooth v4.2 (BLE dan Klasik).
- Form Factor: Ukurannya sangat kecil dan ringkas, cocok untuk aplikasi portabel atau di mana ukuran menjadi kendala.
- GPIO: Mendukung hampir semua fungsi ESP32 biasa, termasuk PWM, ADC, DAC, SPI, I2C, dan UART.
- Keunggulan: Ukuran yang sangat kecil namun tetap memiliki konektivitas dan kekuatan seperti ESP32 standar, ideal untuk proyek miniatur IoT.
3. ESP32 Development Board:
- Mikrokontroler: ESP32 standar, yang menggunakan Xtensa dual-core 32-bit LX6.
- Konektivitas: Wi-Fi 802.11 b/g/n dan Bluetooth v4.2 (BLE dan Klasik).
- GPIO: Memiliki banyak GPIO dengan fungsi serbaguna seperti SPI, I2C, PWM, UART, ADC, dan DAC.
- Memori: Biasanya dilengkapi dengan 520KB SRAM dan beberapa megabyte memori flash.
- Fitur: Mendukung fitur seperti sleep mode hemat daya dan fitur keamanan yang kuat, menjadikannya ideal untuk aplikasi IoT jangka panjang.
Kode Pemrograman (Contoh):
Berikut adalah contoh kode sederhana untuk menghubungkan ESP32 ke Wi-Fi menggunakan Arduino IDE:
const char* ssid = "Nama_WiFi"; // Ganti dengan SSID Wi-Fi
const char* password = "Password_WiFi"; // Ganti dengan kata sandi Wi-Fi
void setup() {
Serial.begin(115200);
delay(10);
// Hubungkan ke WiFi
Serial.println();
Serial.println("Menghubungkan ke WiFi...");
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(1000);
Serial.print(".");
}
Serial.println("");
Serial.println("Terhubung ke WiFi!");
Serial.print("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
}
void loop() {
// Tambahkan kode yang diinginkan
}
Langkah Penggunaan:
- Instal Arduino IDE: Jika belum terinstal, unduh dan instal Arduino IDE.
- Tambahkan Dukungan ESP32: Di Arduino IDE, tambahkan board ESP32 dengan pergi ke File > Preferences dan tambahkan URL board ESP32 ke bagian Additional Board Manager URLs:
https://dl.espressif.com/dl/package_esp32_index.json
. - Pilih Board yang Tepat: Setelah menambahkan dukungan board, pilih board yang sesuai, misalnya ESP32 Dev Module.
- Unggah Kode: Tulis dan unggah kode sesuai dengan kebutuhan proyek, baik itu untuk menghubungkan Wi-Fi, Bluetooth, atau sensor lain yang terhubung.
Cara Perawatan:
- Gunakan Catu Daya yang Tepat: Pastikan menggunakan catu daya yang sesuai (biasanya 5V melalui USB atau Vin), dan hindari tegangan berlebih yang bisa merusak board.
- Jaga dari Panas Berlebih: ESP32 bisa menjadi panas jika digunakan untuk tugas berat dalam waktu lama. Jaga agar board tetap dingin dan berventilasi baik.
- Periksa Koneksi GPIO: Pastikan koneksi ke pin GPIO sesuai, terutama saat menggunakan sensor atau modul eksternal untuk menghindari kerusakan.
Aplikasi:
- Proyek IoT: Monitoring jarak jauh, smart home, atau sistem otomatisasi lainnya.
- Proyek Bluetooth: Komunikasi jarak pendek menggunakan Bluetooth, baik BLE untuk perangkat hemat daya atau Bluetooth klasik untuk transfer data yang lebih besar.
- Proyek AI Edge Computing: Penggunaan AI di ujung jaringan (edge) dengan menggunakan ESP32 untuk proyek machine learning sederhana.
Board ESP32 dalam berbagai bentuk ini sangat populer untuk berbagai proyek IoT, terutama karena kemampuan dual konektivitasnya (Wi-Fi dan Bluetooth) serta kemampuan pemrosesan yang baik.